Ajukan Pertanyaan, Bukan Memberikan Perintah

Konsultan SEO- Rasa marah yang disebabkan perintah kurang ajar, bisa jadi berakhir dalam waktu yang lama, bahkan bila perintah itu diberikan untuk mengoreksi suatu situasi yang jelas sangat buruk.

Dengan cara mengajukan pertanyaan, bukan hanya membuat sebuah perintah kedengaran lebih menyenangkan, bahkan cara itu sering mendorong kreativitas orang-orang yang kita tanya.

Karena setiap orang akan lebih suka menerima perintah kalau mereka ikut ambil bagian dalam membuat keputusan.

Ambil contoh,
Ian Mac Donald, dari Johannesburg, Afrika Selatan, sebagai manajer umum pada pabrik kecil khusus cadang mesin, mendapatkan pemesanan (proyek) yang sangat besar namun dia yakin dia mungkin tidak akan mampu menepati tanggal pengiriman yang dijanjikan melihat pesanan sebelumnya sudah ada jadwalnya masing-masing.

Baca juga : EF Adults Kursus Bahasa Inggris Profesional

Dia bisa saja marah dan mendesak anak buahnya agar bekerja dengan lebih cepat. namun bukan itu yang dia lakukan..

Dia mengumpulkan semua anak buahnya, menjelaskan situasinya dan mengatakan kepada mereka tentang betapa besar arti pekerjaan ini untuk perusahaan dan untuk mereka juga apabila proyek tersebut dapat diselesaikan tepat waktu,

lalu dia pun mulai mengajukan pertanyaan…
“menurut kalian apa yang bisa kita lakukan untuk menangani pesanan ini?”

“Adakah seseorang yang bisa memikirkan cara tertentu yang dapat memungkinkan kita mengambil proyek tersebut? Atau adakah jalan lain seperti menyesuaikan jam-jam kerja kita atau bahkan kita tugaskan personil tertentu untuk dapat membantu…??”

Hasilnya,, seluruh anak buahnya memberikan banyak ide dan mendesak agar proyek tersebut diambil. Mereka mengambil tugas itu dengan satu sikap yakni
“Kami bisa Melakukannya Bersama”

Sehingga pesanan itu diterima, diproduksi dan dikirimkan tepat pada waktunya.

Seorang Pemimpin yang Efektif,,
akan mengajukan pertanyaan, bukan memberikan perintah langsung.

Comments (0)
Add Comment