Keputusan Pembelian dalam Model AIDMA, AISAS, dan AIDA

Zulfirman – Tentunya setiap konsumen memiliki keputusan pembelian untuk semua jenis kebutuhannya. Terlebih lagi dengan barang yang memiliki resiko pembebanan tinggi dalam pembelian.

AISAS adalah Attention (perhatian), Interest, Search (mencari), Action dan Share. Model pendekatan efektif kepada target pendengar dengan mengamati perubahan perilaku yang terjadi dengan motif dasar kemajuan teknologi internet.

Dimana konsumen akan memperhatikan produk atau layanan dan iklan  (Attention) dan memunculkan ketertarikan (Interest), akibatnya muncul keinginan mengumpulkan informasi (Search) mengenai barang tersebut.

Kemudian konsumen membuat suatu pilihan mengenai keseluruhan penilaian yang diperoleh dari pengumpulan informasi yang didapatkan. Dengan keputusan pembelian tersebut konsumen membeli produk (Action) dan akan memberikan ulasan mengenai barang (produk) tersebut (sharing).

Perubahan AIDMA ke AISAS

Dalam jurnal karangan Chen Ya li dan Huang Tao Zhe (2012), mengatakan AISAS adalah pengembangan dari AIDMA. Yang dipakai dalam marketing tradisional dengan istilah Attention, Interset, Demand, Memory (ingatan), Action

Sedangkan pada masa digital, user internet dengan lancar mengakses dan membagikan informasi, akibatnya model AIDMA sudah berubah menjadi AISAS. The Dentsu Way mengatakan AISAS adalah perubahan pada motif perilaku konsumen sebelumnya ,AIDMA.

AIDMA merupakan model sederhana tetapi efektif untuk periklanan tradisional dengan produk sederhana. engann tujuan agar konsumen memilih suatu produk diantara banyaknya pilihan.

Model ini beranggapan informasi yang disampaikan perusahaan melalui iklan adalah semua yang dituju konsumen dan diperlukan, supaya konsumen mengingat merek dan ikrar merek pada titik pembelian.

Model ini dapat berjalan untuk perusahaan disaat konsumen memiliki tak banyak alasan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk di luar pesan iklan sebelum membeli. Tetapi, di era digital, semua orang dengan lancar mengakses informasi.

Menyebabkan adanya perkembangan dari “informasi dengan kontak yang aktif.” Sesudah konsumen mengamati sebuah layanan, produk, atau iklan, mereka dengan sukarela mencari lebih dalam, berbagi kepada orang lain informasi menarik yang mereka peroleh.

Selain informasi dari perusahaan ke konsumen (penerima), perilaku konsumen yang khas mengumpulkan dan berbagi informasi dimana sudah menjadi hal penting dalam Keputusan Pembelian.

Perubahan AIDA ke AISAS

AISAS adalahmodel baru yang dulunya lebih dikenal dengan AIDA. AIDA, singkatan Awareness – Interest – Desire – Action. Sebuah model yang diterbitkan Roland Hall, profesional American Economist 1920. Model AIDA mengilustrasikan proses psikologis seseorang dalam membuat keputusan membeli sesuatu.

Model AIDA  mulai digantikan seiring perkembangan jaman. Orang tak lagi  bertindak pasif dan hanya menelan informasi dari satu pihak dengan munculnya internet.

Model AISAS adalah model yang membuat seseorang mencari informasi terlebih dahulu untuk meyakinkan dirinya mengambil keputusan pembelian .

Dentsu menyatakan model AISAS di tahun 2005. Model AISAS dinilai relevan di era digital dan telah menggantikan AIDMA  di era berkembang saat ini, dari Tim Andree dan Kotaro Sugiyama .

Model AISAS berawal dari pemikiran sebenarnya konsumen mulai membangun “Information Barrier”. Information Barrier adalah  kecenderungan menolak informasi yang masyarakat tidak inginkan. Sebagai contoh, iklan yang terus berulang.

Sangat banyak informasi yang terus berkembang dengan sangat cepat akibatnya konsumen semakin susah membedakan produk, tutur Sugiyama.   Konsumen tak lagi pasif (hanya menerima informasi), namun lebih aktif dalam menggali informasi.

Baca Juga: Biar Persuasif Yuk Pelajari Kalimat Promosi Produk Kecantikan di Sosmed

Penjelasan AISAS menurut Sugiyama

Attention, langkah attention adalah langkah disaat perusahaan mengolah suatu konten yang dapat menarik perhatian masyarakat. Dalam dunia digital, konten dibuat menarik dan di-upload ke media sosial.

Informasi tersebut harus menarik agar masyarakat tertarik untuk mengikuti lebih jauh. Interest, langkah ini adalah tahapan dimana masyarakat tergiring dengan konten yang perusahaan buat. Masyarakat biasanya akan memberikan ulasan di media sosial dengan simbol suka. Akibatnya, daya tarik konten harus lebih diperhatikan oleh perusahaan. Berikut ini adalah beberapa poin tentang AISAS:

  • Search, adalah langkah dimana masyarakat akan menggali lebih jauh tentang informasi dari perusahaan atau produk tersebut. Sebelum memberikan Keputusan Pembelian produk, Publik biasa melakukan pencarian di sosial media perusahaan, melihat konten lain dan ulasan dari konsumennya.
  • Action, Ini adalah tahapan dimana masyarakat telah memutuskan untuk menjadi pembeli dari perusahaan tersebut.
  • Share, tahapan dimana konsumen memberikan ulasan terhadap produk yang dibeli. Masyarakat akan membagikan pengalamannya kepada publik melalui kolom komentar, testimoni, dan lainnya.

Model AISAS digunakan mengikis tahap pasif tersebut. Manajemen brand tidak perlu waktu yang lama untuk menunggu audiens aktif terlibat dengan brand.

Audiens akan didoronguntuk lebih aktif di tahap search – action – share. Perusahaan harus berpiki cara agar pelanggan menggapai perusahaan, tidak hanya seperti apa perusahaan menggapai pelanggan.

Comments (0)
Add Comment