Zulfirman.com – Sebuah trilogi novel yang bestseller yang ditulis oleh Pidie Baiq akhirnya telah selesai dengan diluncurkannya film yang ketiga yang berjudul Milea: Suara dari Dilan. Film yang ketiga ini berbeda dengan dua film sebelumnya yang telah rilis terlebih dahulu, film yang ketiga ini mempunyai sudut pandang yang berbeda yang lebih ke sisi Milea. Dalam film yang ketiga ini penonton diajak sang sutradara untuk masuk lebih dalam ke pikiran seorang Dilan.
Bercerita tentang Dilan (Iqbal Ramadhan) seorang panglima tempur dari gerombolan geng motor yang ada di kota Bandung sekitar awal 90-an, yang menjalin hubungan asmara dengan seorang murid baru dari kota Jakarta yang bernama Milea (Vanesha Prescilia). Dilan yang selalu merasa senang dengan adanya Milea namun geng motor yang diketuainya menganggap kehadiran Milea menjadikan hubungan dengan geng motornya menjadi renggang.
Film yang digarap oleh Fajar Bustomi serta Pidie Baiq ini juga menjelaskan keluarga Dilan, apa yang dirasakan Dilan hingga pada sebuah titik yang mana kesalahpahaman Dilan serta Milea ini. Seperti halnya pada film – film sebelumnya yang sukses meraup penonton yang sangat fantastis yang menyentuh angka 1 juta dalam 3 hari penayangan film tersebut.
Film yang dibuka dengan Dilan yang bercerita tentang siapa dirinya serta Milea pada tahun 90-an. Yang dilanjut dengan adegan menulis cerita sendiri di depan komputer, yang mengupas sebuah kenangan manis dirinya dengannya. Sebuah kisah yang dilanjut dengan adegan – adegan yang pernah ditampilkan pada kedua film sebelumnya. Adegan film yang dulu pernah dimainkan dalam film – film sebelumnya dihadirkan kembali dalam bentuk potongan – potongan sebagai pengiring serta flash back cerita antara Dilan dan Milea.
Baca Juga: Pengertian Dasar dan Cara Mudah Menggunakan SEO
Sebenarnya poin penting dalam film yang ketiga ini memang terjadi adanya salah paham antara keduanya pada masa lalu yang tidak terbuka satu dengan yang lain. Dan salah satu yang menarik dari film Milea: Suara Dari Dilan adalah bahwa cerita dari film ini hidup, karena bersumber dari Pidie Baiq yang mencoba memvisualisasikan yang tertuang dalam buku ke dunia film. Tentu dalam hali ini sangat patut untuk diacungi jempol karena mengadopsi film dari sebuah novel yang tebal hanya dalam durasi film 90 – 120 menit. Dan disayangkan dengan keinginan alur film ini sesuai dengan yang ada di Novel persis menjadikan film yang ketiga ini ceritanya telat panas.
Karakter film yang ketiga dari Dilan ini terlihat sangat kuat di penghujung film. Dalam akhir cerita penonton dihadapkan kembali sebuah cerita ketika Dilan mengambil sebuah keputusan untuk tidak bersama Milea kembali, dan ketika orang tuanya meninggal dan yang diterima di ITB sampai akhirnya Dilan dan Milea sama – sama lulus kuliah.
Aksi tiap karakter yang menarik, sudah bukan ayal lagi bahwasanya penampilan seorang Iqbal Ramadhan memperagakan sosok Dilan yang tengil namun romantis serta memikat banyak perhatian. Dan dia yang masih melontarkan gombalan – gombalan yang sangat menarik yang dilayangkan kepada Milea (Vanesha Priscilia) yang masih menjadi seseorang yang keras kepala. Namun jangan melupakan juga akting dari Bucek Depp dan Ira Wibowo yang berperan sebagai orang tua Dilan yang juga menyuguhkan akting terbaiknya.
Akting semua pemain yang dibalut dengan sebuah visualisasi serta scoring yang hampir mirip dari film yang pertama. Dan dilengkapi dengan soundtrack dari band panas dalam yang tak lain bandnya Pidie Baiq menjadikan keseluruhan film ini wajib kalian tonton.