Jasa Sulam Alis Terbaru Termurah Berpengalaman 2024

Zulfirman.com Anda mencari Jasa Sulam Alis Terbaru 2024? Segera pergi karena bukan tempatnya disini…!! Dalam tulisan ini, saya anggap kita bersama sudah paham apa itu sulam alis dan tujuan orang banyak untuk melakukannya. Namun, Sebelum kita membahas lebih lanjut Jasa Sulam Alis, baiknya kita ketahui terlebih dahulu pandangan para dokter terkait sulam alis bagi kesehatan kulit, bagaimana bahaya yang bisa ditimbulkan dan apa hukum sulam alis menurut agama islam, diolehkan atau malah terlarang??

Pandangan Sulam Alis menurut  Para Dokter Ahli

Menurut Dr. Jonathan R. Supedi, SpKK, seorang dokter spesialis kulit dan kelamin dari Bamed Skincare, sulam alis sebaiknya tidak disarankan. Dalam sebuah seminar yang diadakan oleh Tribun Lifestyle, Dr. Jonathan mengungkapkan pandangannya mengenai efek sulam alis terhadap kesehatan kulit wajah.

Berikut beberapa poin penting yang dibahas:

  1. Keamanan Regulasi

     

    Keamanan regulasi terkait sulam alis perlu diperhatikan, terutama di Indonesia di mana banyak klinik non-medis yang menawarkan layanan ini. Klinik-klinik tersebut sering kali tidak memiliki pengawasan yang ketat, sehingga keamanannya dipertanyakan. Penting untuk memastikan bahwa klinik yang kamu pilih mengikuti regulasi yang ada dan dikelola oleh tenaga profesional.

  2. Bahan dan Proses Sulam Alis

    Jika kamu berencana melakukan sulam alis, pastikan untuk memilih klinik yang sudah terpercaya. Proses sulam alis melibatkan pembuatan luka kecil di kulit, yang kemudian diisi dengan tinta. Oleh karena itu, alat yang digunakan harus steril dan dilakukan oleh ahli yang berpengalaman agar tidak terjadi komplikasi, seperti kerusakan saraf atau pembuluh darah.

  3. Perhatikan Risiko Alergi

    alergi yang bisa terjadi akibat sulam alis
    alergi yang bisa terjadi akibat sulam alis

    Sebelum menjalani sulam alis, penting untuk memeriksa apakah kamu memiliki alergi terhadap tinta yang digunakan. Dr. Jonathan menekankan bahwa tinta yang dipakai saat sulam alis mengandung PPD, bahan yang sama dengan tinta tato. Jika kamu alergi terhadap PPD, sebaiknya konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Alergi yang tidak diatasi bisa menimbulkan reaksi pada kulit, mata, hingga saluran pernapasan.

  4. Bahaya Infeksi Bakteri

     

    bakteri Staphylococcus Aureus yang bisa ditimbulkan dari sulam alis
    bakteri Staphylococcus Aureus yang bisa ditimbulkan dari sulam alis

     

    Infeksi yang paling sering terjadi terkait dengan sulam alis biasanya disebabkan oleh bakteri yang sebenarnya sudah ada di permukaan kulit kita, seperti bakteri Staphylococcus atau Streptococcus. Infeksi ini bisa membuat kulit jadi kemerahan, gatal, muncul bruntusan, bahkan bisa timbul bintil berair atau bernanah. Selain itu, bagi mereka yang kulitnya sensitif, ada juga risiko mengalami alergi terhadap pigmen yang digunakan dalam proses pembentukan alis. Reaksi alergi ini bisa bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti rasa gatal atau kemerahan, hingga reaksi yang lebih serius seperti bengkak, lepuh, kulit mengelupas, bahkan bisa sampai mengalami syok. Tak hanya itu, tindakan sulam alis juga bisa menyebabkan munculnya bekas luka tebal atau keloid, yang justru dapat mengganggu penampilan.

 

Ketahui Bahaya yang Langsung Kamu Rasakan setelah menggunakan Jasa Sulam Alis meskipun dengan menggunakan tenaga ahli sekalipun

 

Berpikir 2 kali sebelum kamu ingin menggunakan jasa sulam alis. karena poin-point berikut adalah bahaya yang bisa kamu rasakan langsung setelah kamu melakukan sulam alis meskipun dengan tenaga ahli sekalipun :

1.  Rasa Sakit

Meskipun proses jasa sulam alis relatif cepat, hanya sekitar dua jam, kamu tetap harus siap menahan rasa sakit. Proses ini menggunakan alat mirip pena dengan ujung silet yang berisi tinta, yang akan dimasukkan ke lapisan epidermis kulit. Meskipun biasanya diberikan anestesi sebelum proses dimulai, rasa nyeri masih tetap terasa, terutama di area sensitif seperti alis.

 

2. Rusaknya Lapisan Epidermis Kulit

Proses jasa sulam alis atau microblading melibatkan penggunaan alat dengan jarum halus untuk menorehkan pigmen ke dalam lapisan atas kulit (epidermis). Meskipun prosedur ini dirancang untuk menghasilkan tampilan alis yang lebih penuh dan terdefinisi, tindakan tersebut bisa berisiko merusak lapisan epidermis kulit jika tidak dilakukan dengan benar. Berikut adalah beberapa cara bagaimana sulam alis dapat merusak lapisan epidermis:

  • Trauma Fisik pada Epidermis
    Dalam jasa sulam alis, jarum kecil digunakan untuk membuat goresan-goresan halus pada kulit guna menanamkan pigmen. Jika jarum tersebut menusuk terlalu dalam atau terlalu sering di area yang sama, lapisan epidermis bisa mengalami kerusakan. Lapisan kulit yang terus menerus mengalami trauma fisik dari jarum dapat kehilangan kemampuan untuk sembuh dengan sempurna, sehingga bisa menimbulkan luka permanen, jaringan parut, atau perubahan tekstur kulit.
  • Penetrasi Terlalu Dalam
    Jasa Sulam Alis idealnya hanya menargetkan lapisan epidermis yang paling atas. Namun, jika praktisi tidak berpengalaman atau menggunakan tekanan yang terlalu kuat, jarum dapat menembus hingga lapisan kulit yang lebih dalam (dermis). Ketika hal ini terjadi, kulit bisa rusak lebih parah, menyebabkan bekas luka yang lebih dalam dan memperlambat proses penyembuhan. Penetrasi yang terlalu dalam juga bisa memicu infeksi atau menyebabkan hasil sulam yang tidak rata.
  • Gangguan pada Fungsi Perlindungan Kulit
    Epidermis berfungsi sebagai lapisan pelindung kulit yang penting, menjaga tubuh dari paparan lingkungan luar seperti bakteri, polusi, dan zat kimia berbahaya. Saat epidermis rusak akibat proses sulam alis, fungsi penghalang ini bisa terganggu. Kulit menjadi lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, atau reaksi alergi karena kehilangan sebagian kemampuannya untuk melindungi diri dari zat asing.
  • Pembentukan Jaringan Parut
    Kerusakan yang parah pada epidermis akibat sulam alis bisa memicu pembentukan jaringan parut (fibrosis). Ketika kulit mengalami trauma berulang, respons tubuh adalah membentuk jaringan parut sebagai bagian dari proses penyembuhan. Jaringan parut ini tidak sefleksibel dan tidak memiliki fungsi yang sama seperti kulit asli, yang dapat menyebabkan perubahan tekstur kulit serta tampilan yang kurang halus di area alis.
  • Over-Exfoliation Akibat Perawatan yang Tidak Tepat
    Setelah sulam alis, perawatan pasca-prosedur sangat penting untuk memastikan penyembuhan optimal. Namun, beberapa orang mungkin menggunakan produk perawatan yang mengandung bahan-bahan keras atau melakukan exfoliation yang berlebihan di area alis. Penggunaan produk dengan kandungan asam atau scrub dapat memperparah kerusakan epidermis yang sudah mengalami trauma dari sulam alis, memperlambat penyembuhan dan memperburuk kerusakan kulit.
  • Risiko Infeksi yang Memperburuk Kerusakan
    Jasa Sulam alis melibatkan penetrasi kulit yang menciptakan luka mikroskopis. Jika luka ini tidak dirawat dengan baik atau peralatan yang digunakan tidak steril, infeksi bisa terjadi. Infeksi pada lapisan epidermis dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut, seperti peradangan, nanah, dan pembentukan abses. Infeksi yang tidak diobati dengan benar juga dapat menyebar ke lapisan kulit yang lebih dalam, yang memperparah kerusakan.
  • Proses Penyembuhan yang Tidak Sempurna
    Jika kulit tidak mendapat cukup waktu untuk pulih setelah sulam alis, atau jika terjadi komplikasi selama penyembuhan, lapisan epidermis mungkin tidak sepenuhnya sembuh. Proses penyembuhan yang tidak sempurna dapat meninggalkan area yang tidak merata, bercak-bercak pigmen, atau bahkan bekas luka di tempat sulam dilakukan. Hal ini dapat mengganggu fungsi normal epidermis dalam jangka panjang.

 

3. Iritasi Kulit

Proses jasa sulam alis, atau microblading, melibatkan penetrasi kulit dengan alat khusus yang memiliki jarum kecil untuk menanamkan pigmen ke lapisan epidermis. Meskipun teknik ini bertujuan untuk memperindah bentuk alis, prosedur ini dapat menyebabkan iritasi kulit karena beberapa faktor berikut:

  • Trauma pada Kulit
    Selama proses jasa sulam alis, jarum-jarum halus menusuk lapisan luar kulit untuk menanamkan pigmen. Tindakan ini menyebabkan trauma kecil pada kulit. Meskipun luka yang terjadi sangat halus, proses ini dapat memicu respons peradangan alami tubuh, seperti kemerahan, pembengkakan, dan iritasi di area alis yang di-sulam.
  • Bahan Kimia dalam Pigmen
    Pigmen yang digunakan dalam sulam alis sering mengandung bahan kimia yang mungkin tidak cocok untuk semua jenis kulit. Beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi atau iritasi akibat bahan pewarna ini, yang dapat menyebabkan gatal, kemerahan, atau ruam di sekitar area yang di-sulam.
  • Kebersihan Alat dan Lingkungan
    Proses jasa sulam alis harus dilakukan dengan menggunakan alat yang steril dan dalam kondisi lingkungan yang bersih. Jika alat tidak steril atau kebersihan tidak dijaga dengan baik, risiko infeksi meningkat. Infeksi ini dapat menyebabkan iritasi yang lebih serius, seperti munculnya nanah, peradangan hebat, atau bahkan luka terbuka pada area alis.
  • Teknik yang Kurang Tepat
    Jika prosedur jasa sulam alis dilakukan oleh praktisi yang kurang berpengalaman atau menggunakan teknik yang kasar, hal ini bisa menyebabkan kerusakan lebih besar pada lapisan kulit. Penekanan yang terlalu dalam atau gerakan yang terlalu agresif bisa memperburuk iritasi dan menyebabkan luka lebih parah, sehingga memperpanjang waktu penyembuhan.
  • Reaksi Kulit Sensitif
    Setiap orang memiliki sensitivitas kulit yang berbeda. Bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sulam alis bisa menjadi penyebab iritasi yang lebih kuat. Beberapa tanda iritasi pada kulit sensitif meliputi kemerahan yang intens, rasa terbakar, dan gatal. Kulit yang sensitif juga lebih lambat untuk sembuh dari trauma yang disebabkan oleh sulam alis.
  • Penggunaan Produk Perawatan Setelah Prosedur
    Setelah proses jasa sulam alis, biasanya disarankan menggunakan salep atau krim tertentu untuk membantu penyembuhan.

 

4. Menghambat Pertumbuhan Rambut Alis

Jasa Sulam alis atau microblading adalah teknik semi-permanen yang melibatkan penggunaan alat khusus dengan jarum halus untuk menanamkan pigmen ke lapisan kulit atas. Proses ini bertujuan untuk membentuk alis yang tampak lebih penuh dan terdefinisi.

Namun, ada beberapa faktor mengapa sulam alis dapat memengaruhi pertumbuhan rambut alis alami:

  • Kerusakan Folikel Rambut
    Selama proses jasa sulam alis, jarum mikro digunakan untuk menorehkan pigmen ke kulit. Jika tekniknya tidak dilakukan dengan hati-hati, jarum dapat merusak folikel rambut alis. Folikel rambut yang rusak atau terluka tidak dapat menghasilkan rambut dengan normal, yang dapat menghambat pertumbuhan alis alami.
  • Peradangan dan Trauma Kulit
    Proses jasa sulam alis menyebabkan trauma kecil pada kulit, yang dapat memicu peradangan. Kulit yang meradang di sekitar folikel rambut dapat menghambat siklus pertumbuhan rambut sementara atau bahkan secara permanen jika peradangan terjadi dalam waktu lama.
  • Penggunaan Bahan Kimia
    Pigmen yang digunakan dalam sulam alis mungkin mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi pada kulit, yang berpotensi menghambat pertumbuhan rambut alis alami. Jika kulit mengalami reaksi negatif, ini dapat mempengaruhi kesehatan folikel rambut.
  • Penyumbatan Pori-Pori
    Pigmen yang disisipkan ke dalam kulit juga dapat menyumbat pori-pori di sekitar folikel rambut, membuatnya sulit bagi rambut alis untuk tumbuh kembali. Pori-pori yang tersumbat dapat menghentikan suplai nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan rambut.
  • Proses Penyembuhan yang Tidak Optimal
    Setelah sulam alis, jika proses penyembuhan tidak berjalan dengan baik, seperti terjadi infeksi atau jaringan parut, hal ini dapat mengganggu kemampuan folikel untuk memproduksi rambut baru.

Secara keseluruhan, meskipun sulam alis bertujuan untuk meningkatkan penampilan alis, ada kemungkinan bahwa proses ini dapat menghambat pertumbuhan alis alami jika tidak dilakukan dengan teknik yang tepat atau jika kulit bereaksi negatif terhadap prosedur tersebut

 

Hukum Sulam Alis dalam Agama Islam

Tidak semua upaya mempercantik wajah, dibolehkan secara syariat. Karena ada beberapa cara mempercantik diri, yang dulu menjadi adat masyarakat jahiliyah, kemudian dilarang oleh Islam. Di antaranya adalah an-Namsh (mencabut bulu yang ada di wajah).

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,

لَعَنَ اللَّهُ الوَاشِمَاتِ وَالمُوتَشِمَاتِ، وَالمُتَنَمِّصَاتِ وَالمُتَفَلِّجَاتِ، لِلْحُسْنِ المُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ

“Allah melaknat tukang tato, orang yang ditato, al-mutanamishah, dan orang yang merenggangkan gigi, untuk kecantikan, yang mengubah ciptaan Allah.” (HR. Bukhari 4886, Muslim 2125, dan lainnya).

 

Makna al-Mutanamishah

Al-Mutanamishah adalah para wanita yang minta dicukur bulu di wajahnya. Sedangkan wanita yang menjadi tukang cukurnya namanya an-Namishah. (Syarh Muslim An-Nawawi, 14/106).

An-Nawawi juga menegaskan, bahwa larangan dalam hadis ini tertuju untuk bulu alis,

وأن النهي إنما هو في الحواجب وما في أطراف الوجه

“Larangan tersebut adalah untuk alis dan ujung-ujung wajah..” (Sharh Shahih Muslim, 14/106).

 

Ancaman ini Berlaku Meskipun untuk Mempercantik Diri

Kita semua sangat yakin, motivasi terbesar para wanita melakukan berbagai macam treatment di wajahnya adalah untuk mempercantik diri, bukan untuk merusak wajahnya. Dia berharap, agar dengan cara seperti itu, bisa lebih menarik pandangan suaminya. Dia rela keluar banyak dana, untuk merenggut cinta sang suami. Kita sepakat akan hal itu.

Akan tetapi, meskipun tujuannya mulia, bukan berarti bisa menghalalkan segala cara.

Kita lihat keterangan para ulama terkait hadis ini,

Ibnul Atsir mengatakan,

النمص: ترقيق الحواجب وتدقيقها طلبا لتحسينها

“An-Namsh adalah menipiskan bulu alis untuk tujuan kecantikan…”

Ibnul Allan mengatakan dalam Syarh Riyadhus Shalihin,

وَالنَّامِصَةُ: الَّتي تَأخُذُ مِنْ شَعْرِ حَاجِبِ غَيْرِهَا، وتُرَقِّقُهُ لِيَصِيرَ حَسَناً. “وَالمُتَنَمِّصَةُ”: الَّتي تَأمُرُ مَنْ يَفْعَلُ بِهَا ذَلِكَ

“An-Namishah adalah wanita yang mencukur bulu alis wanita lain atau menipiskannya agar kelihatan lebih cantik. Sedangkan Al-Mutanamishah adalah wanita yang menyuruh orang lain untuk mencukur bulu alisnya.” (Dalil al-Falihin, 8:482).

Termasuk Dosa Besar

Beberapa ulama yang mengarang kitab kumpulan dosa-dosa besar, seperti Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya Al-Kabair, demikian pula Al-Haitami dalam kitabnya Az-Zawajir ‘an Iqtiraf Al-Kabair menyebutkan bahwa salah satu di antara dosa yang masuk daftar dosa besar adalah mencukur atau menipiskan bulu alis. Karena terdapat hadis yang menyebutkan bahwa Allah melaknat para wanita yang mencukur bulu asli di wajahnya, seperti bulu alis, meskipun itu untuk tujuan kecantikan.

Al-Haitami mengatakan,

الْكَبِيرَةُ الثَّمَانُونَ حَتَّى الثَّالِثَةُ وَالثَّمَانُونَ الْوَصْلُ وَالْوَشْمُ وَشْرُ الْأَسْنَانِ وَالتَّنْمِيصُ

Dosa besar nomor 80 hingga 83 : menyambung rambut, tato, ngikir gigi, dan an-Namsh.

Selanjutnya, al-Haitami menyebutkan beberapa dalil yang menunjukkan bahwa itu dosa bsar. (az-Zawajir, 1/234)

 

Jasa Sulam Alis Terbaru 2024? Pastilah Saya Tolak

Seperti halnya permintaa seo judol maupun obat terlarang, alhamdulillah sampai saat ini saya selalu menolak dengan tegas penawaran client yang meminta optimasi kata dengan kata kunci Jasa Sulam Alis. Semoga saya tetap istiqomah dan terhindar dari hal-hal haram lainnya. aamiin..